Rabu, 18 Mei 2011

Damai Itu Indah

Tidak seorangpun menghendaki perpecahan dan kehancuran, kecuali keturunan iblis. Setiap kita menghendaki kehidupan yang penuh dengan kebersamaan san keutuhan. Namun mengapa keadaan seperti itu sangat sulit diwujudkan? Bahkan di bumi kita tercinta Indonesia, perpecahan dan kehancuran semakin mengemuka. Apakah kita memang semua keturunan iblis? Kalaupun kita tidak mau mengakui, apakah sebagian besar kita keturunan iblis dajjal yang menghendaki Indonesian hancur total?
Bagi bangsa besar yang sarat dengan persatuan, rasanya kita bukan keturunan iblis. Mudah-mudahan tidak keterusan menjadi pengikut iblis. Kecuali kalau memang kita tidak bisa saling memaafkan atas segala kesalahan yang telah terjadi di tanah air tercinta.
Damai, adalah kata terindah dalam kehidupan yang selalu kita idamkan. Damai di rumah, damai di lingkungan dan damai dimana-mana. Namun siapakah yang sanggup menjadi pelopor perdamaian hari ini? Bukankah kita lebih sibuk menuding oran? Bukankah kita lebih sibuk menuntut hak daripada memberikan kewajiban. Jangankan memberikan pengabdian terbaik pada kondisi saat ini, kewajiban paling kecil pun rasanya kita lalaikan karena terlalu melihat kekurangan orang lain.
Damai, kita mulai dari diri sendiri. Mencontoh akhlak Rasulullah, lebih baik diam jika tidak dapat berkata benar. Satu hari saja di Indonesia tidak terdengar makian atau hujatan, dapat dibayangkan, betapa damainya suara di sekeliling kita. Bisakah kita melakukannya? Jawabnya sangat bisa. Jangan dukung segala bentuk unjuk rasa. Jangan tanggapi segala ucapan minor tentang keadaan bangsa dan negara kita. Jangan jawab segala fitnah yang ditujukan kepada masing-masing kita. Jawaban terbaik terhadap orang jahil adalah diam.
Umat Islam adalah umat yang cinta damai. Umat Nashrani adalah umat yang penuh kasih sayang. Saudara kita, Umat Kong Hu Cu adalah umat yang sangat menghargai leluhur /para pendahulu. Saatnya bagi kita menggalang kembali persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kedamaian. Damailah Aceh. damailah Ambon, damailah Irian, damailah semua. Damai, adalah nilai yang tepat untuk kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar